kesenian makassar
alat-alat music tradisional
#Kecapi
Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya
suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi
ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya
menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya
dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para
tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.
# Sinrili
alat musik yang mernyerupai biaola cuman kalau biola di mainkan
dengan membaringkan di pundak sedang singrili di mainkan dalam keedaan
pemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.
#Gendang
Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana.
#Suling
Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
• Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan bersama penyanyi
tarian tradisional
- Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.
tarian
yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa
menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan.
tarian
adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang
menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan
Bugis.
- Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari;
tarian
ini dilakukan oleh calabari (waria), namun jenis tarian ini sulit
sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah.Jenis tarian yang lain
adalah tari Pangayo, tari Passassa’, tari Pa’galung, dan tari Pabbatte.
|
|
Bagu Adat : Makassar - Mandar - Bugis - Toraja
|
Sebagai kota terbesar di Sulawesi, Makassar merupakan pintu
gerbang menuju obyek wisata populer lainnya. Ada beberapa daerah lain di
Sulawesi Selatan yang juga menyimpan obyek wisata menarik dan dapat
dijangkau melalui darat maupun udara. Tahun ini, Kota Makassar
berusia 402 tahun. Sejarahwan bersepakat 9 November 1607 adalah hari
lahir Kota Makassar, yaitu saat kota ini menjadi wilayah otonom Kerajaan
Gowa. Dari tahun 1971 sampai 1999, kota ini berubah nama menjadi
Ujungpandang. Namun nama Makassar sesungguhnya lebih dikenal di kalangan
masyarakat nusantara bahkan dunia. Karena pertimbangan itulah sejak
tahun 2000, pemerintah Indonesia mengembalikan nama Makassar menjadi
nama resmi kota ini.
Makassar sesungguhnya bukan hanya nama
sebuah kota, melainkan juga sebuah identitas kultural (kebudayaan).
Suku Makassar adalah satu dari sekian banyak suku asli di Sulawesi,
mendiami wilayah bekas Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan bagian selatan.
Ada
pula Suku Bugis yang wilayah kulturalnya menempati sebagian besar
Sulawesi Selatan bagian utara. Bugis adalah suku dengan populasi
terbesar di Sulawesi. Toraja juga merupakan identitas kultural yang
menempati wilayah luas di jajaran pegunungan Latimojong di utara.
Sedangkan Mandar adalah suku asli yang mendiami Sulawesi Barat.
Seluruh
identitas kultural itu kini tumbuh subur di Makassar. Bercampur dengan
suku-suku dari daerah lain di Indonesia, seperti Minahasa, Jawa, Bali,
Melayu, Ambon, dan Tionghoa. Menciptakan keragaman budaya yang berwarna.
Sepanjang tahun, selalu ada even kesenian yang digelar di Makassar.
Mulai dari kesenian modern seperti festival musik populer dan jazz,
teater, sampai festival kebudayaan lokal yang menampilkan kesenian
atraktif. Berbagai kesenian dan peristiwa budaya yang dapat anda
saksikan pada waktu-waktu tertentu antara lain : 1. Atraksi Permainan Tradisional "Ma'raga". 2. Atraksi Permainan Rakyat "Mappadendang". 3. Tarian Magis "Pepe-pepeki ri Makka". 4. Tarian Ritual Bissu "Ma'giri". 5. Upacara tradisional bugis dalam komunitas Tionghoa. 6. Pemain Gendang "Gandrang Bulo" 7. Tarian-tarian Tradisional seperti Tari Pakarena dll. |
|