komunitas seni adab

selamat datang di blog kami
lembaga kesenian yang ada di fakultas adab dan humaniora
universitas islam negeri alauddin makassar

Kamis, 28 Juni 2012

kesenian makassar

kesenian makassar

alat-alat music tradisional
#Kecapi


Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu, perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.
# Sinrili


alat musik yang mernyerupai biaola cuman kalau biola di mainkan dengan membaringkan di pundak sedang singrili di mainkan dalam keedaan pemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya.
#Gendang
Musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana.
#Suling

Suling bambu/buluh, terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Suling panjang (suling lampe), memiliki 5 lubang nada. Suling jenis ini telah punah.
• Suling calabai (Suling ponco),sering dipadukan dengan piola (biola) kecapi dan dimainkan bersama penyanyi

tarian tradisional


  • tari pelangi
  • Tari pelangi; tarian pabbakkanna lajina atau biasa disebut tari meminta hujan.
  • Tari Paduppa Bosara;
tarian yang mengambarkan bahwa orang Bugis jika kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran dan kehormatan.
  • Tari Pattennung;
tarian adat yang menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang menenun benang menjadi kain. Melambangkan kesabaran dan ketekunan perempuan-perempuan Bugis.
  • Tari Pajoge’ dan Tari Anak Masari;
tarian ini dilakukan oleh calabari (waria), namun jenis tarian ini sulit sekali ditemukan bahkan dikategorikan telah punah.Jenis tarian yang lain adalah tari Pangayo, tari Passassa’, tari Pa’galung, dan tari Pabbatte.
Wisata Seni Budaya PDF Print E-mail





Bagu Adat : Makassar - Mandar - Bugis - Toraja


Sebagai kota terbesar di Sulawesi, Makassar merupakan pintu gerbang menuju obyek wisata populer lainnya. Ada beberapa daerah lain di Sulawesi Selatan yang juga menyimpan obyek wisata menarik dan dapat dijangkau melalui darat maupun udara. Tahun ini, Kota Makassar berusia 402 tahun. Sejarahwan bersepakat 9 November 1607 adalah hari lahir Kota Makassar, yaitu saat kota ini menjadi wilayah otonom Kerajaan Gowa. Dari tahun 1971 sampai 1999, kota ini berubah nama menjadi Ujungpandang. Namun nama Makassar sesungguhnya lebih dikenal di kalangan masyarakat nusantara bahkan dunia. Karena pertimbangan itulah sejak tahun 2000, pemerintah Indonesia mengembalikan nama Makassar menjadi nama resmi kota ini.
Makassar sesungguhnya bukan hanya nama sebuah kota, melainkan juga sebuah identitas kultural (kebudayaan). Suku Makassar adalah satu dari sekian banyak suku asli di Sulawesi, mendiami wilayah bekas Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan bagian selatan.
Ada pula Suku Bugis yang wilayah kulturalnya menempati sebagian besar Sulawesi Selatan bagian utara. Bugis adalah suku dengan populasi terbesar di Sulawesi. Toraja juga merupakan identitas kultural yang menempati wilayah luas di jajaran pegunungan Latimojong di utara. Sedangkan Mandar adalah suku asli yang mendiami Sulawesi Barat.
Seluruh identitas kultural itu kini tumbuh subur di Makassar. Bercampur dengan suku-suku dari daerah lain di Indonesia, seperti Minahasa, Jawa, Bali, Melayu, Ambon, dan Tionghoa. Menciptakan keragaman budaya yang berwarna.
Sepanjang tahun, selalu ada even kesenian yang digelar di Makassar. Mulai dari kesenian modern seperti festival musik populer dan jazz, teater, sampai festival kebudayaan lokal yang menampilkan kesenian atraktif. Berbagai kesenian dan peristiwa budaya yang dapat anda saksikan pada waktu-waktu tertentu antara lain :
1. Atraksi Permainan Tradisional "Ma'raga".
2. Atraksi Permainan Rakyat "Mappadendang".
3. Tarian Magis "Pepe-pepeki ri Makka".
4. Tarian Ritual Bissu "Ma'giri".
5. Upacara tradisional bugis dalam komunitas Tionghoa.
6. Pemain Gendang "Gandrang Bulo"
7. Tarian-tarian Tradisional seperti Tari Pakarena dll.

Daftar Nama Pekerja Seni Kampus Se sulsel

Daftar dibawah ini merupakan nama-nama PSK (pekerja seni kampus) se-makassar :
  1. Lentera
  2. The Scene Art Line
  3. Bestra
  4. Terkam unm
  5. UKM SB Talas UNISMUH
  6. Sketsa
  7. Ipass unismuh
  8. Teater Badai
  9. Kissa UIN
  10. UKM SB eSA UIN
  11. GASS STIEM BONGAYA
  12. Puskesmas Akper Angin Mamiri
  13. Sasehi UIT
  14. Kremas Yapma
  15. LSA LP3I
  16. Teater 1 Mei
  17. UPSBS UMI
  18. LKM 45
  19. Bestek 45
  20. UKM Sembilan UIM
  21. Komunitas Seni Massenrempulu
  22. Sanggar Dipanegara
  23. Karismatik Akademi Teknik Informatika Makassar
  24. Kosaster UH
  25. Spasi UH
  26. BSDK FH UH
  27. Teater Kampus Unhas
  28. Sentrum HMM PNUP
  29. Komunitas 38 PNUP
  30. UKM Klimaks Stikes Tamalate
  31. UKM Seni Pancoran
  32. Nitro Art Club
  33. Sanggar Seni Karampuang
  34. Sanggar Alif UMI
  35. Kobar PNUP
  36. Teater Mistar UIN
  37. AKSARA FIP UNM
  38. Bengkel Seni YPUP   

Rabu, 27 Juni 2012

Jumat, 22 Juni 2012
KisSA Akan Tampil di FTMI VIII Se Sulsel-Sulbar
Ditulis Oleh :



Komunitas Seni Adab (KisSA) akan mengikuti Festival Teater Mahasiswa Indonesia VIII Se Sulsel-Sulbar yang akan di laksanakan pada tanggal 8 s/d 14 Juli 2012 di Universitas Negeri Makassar. Pada kegiatan tersebut KisSA akan mementaskan naskah Robohnya Suarau Kami karya AA. Navis adaptasi Herman HMT yang disutradarai oleh Rini Rahmawati. Kegiatan yang di ikuti 13 delegasi ini berasal dari kampus-kampus STKIP Muhammadiyah Bone, UIN Alauddin Makassar, UNASMAN, STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Universitas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin, UNISMUH Makassar, dan UMPAR Pare-Pare.
       Sementara itu anggota Komunitas Seni Adab dalam beberapa minggu terakhir sudah rutin menjalani latihan untuk persiapan mengikuti festival tersebut. Ketua KisSA, Fajaruddin Syakir mengemukakan bahwa ajang tersebut sebagai pengukur kemampuan anggota-aggota KisSA dalam bermain teater, prestasi yang didapatkan pada FTMI VII di UMPAR Pare-Pare semoga menjadi motivasi teman-teman untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi. 

FTMI VII

Jumat, 22 Juni 2012
KisSA Akan Tampil di FTMI VIII Se Sulsel-Sulbar
Ditulis Oleh :



Komunitas Seni Adab (KisSA) akan mengikuti Festival Teater Mahasiswa Indonesia VIII Se Sulsel-Sulbar yang akan di laksanakan pada tanggal 8 s/d 14 Juli 2012 di Universitas Negeri Makassar. Pada kegiatan tersebut KisSA akan mementaskan naskah Robohnya Suarau Kami karya AA. Navis adaptasi Herman HMT yang disutradarai oleh Rini Rahmawati. Kegiatan yang di ikuti 13 delegasi ini berasal dari kampus-kampus STKIP Muhammadiyah Bone, UIN Alauddin Makassar, UNASMAN, STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Universitas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin, UNISMUH Makassar, dan UMPAR Pare-Pare.
       Sementara itu anggota Komunitas Seni Adab dalam beberapa minggu terakhir sudah rutin menjalani latihan untuk persiapan mengikuti festival tersebut. Ketua KisSA, Fajaruddin Syakir mengemukakan bahwa ajang tersebut sebagai pengukur kemampuan anggota-aggota KisSA dalam bermain teater, prestasi yang didapatkan pada FTMI VII di UMPAR Pare-Pare semoga menjadi motivasi teman-teman untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi. 

Minggu, 12 Februari 2012

Kissa UIN Alauddin Adakan Pementasan Akhir Periode Kamis, 03 November 2011 | Eka Novi Fitrianty B Komunitas Seni Adab (Kissa) melaksanakan pementasan seni tari di depan gedung fakultas Adab, Kamis (3/11/2011). UIN Online - Komunitas Seni Adab (Kissa) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melaksanakan pementasan akhir periode di depan gedung fakultas Adab, Kamis (3/11/2011). Aksi ini menampilkan tiga jenis kesenian. "Pementasan kali ini sebenarnya rangkaian Milad ke-4 Kissa. Tapi karena sesuatu hal kita tidak laksanakan dan diganti dengan pementasan akhir periode. Pada pementasan ini ditampilkan, tiga bidang seni yakni seni tari, puisi dan parampa," kata Bendahara Umum Kissa UIN, Riri Rahmawati. Pementasan yang mengangkat tema Meretas Mimpi untuk Kembali tersebut, menampilkan tari adat Tana Toraja. Dengan kepiawaiannya para pemeran, Satma, Tuti, Ros, Darma, dan Irma berhasil menghibur seluruh civitas akademika fakultas Adab. Acara tersebut dibuka oleh Pembantu Dekan Bagian Kemahasiswaan FAH UIN Alauddin, Drs M Dahlan M MAg. Pada kesmepatan ini, Dahlan juga mengharapkan adanya musik nasyid di komunitas Kissa. "Saya berharap ke depannya akan dibentuk grup kesenian nasyid. Sebab, hingga sampai detik ini belum juga terealisasikan," harap Dahlan. (*)

Kamis, 09 Februari 2012

seni dan estetika

        seni Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu. Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). 

 estetika 
      Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Estetika berasal dari bahasa Yunani, αισθητική, dibaca aisthetike. Kali pertama digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu: 1. Studi mengenai fenomena estetis 2. Studi mengenai fenomena persepsi 3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis [sunting] Penilaian keindahan Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda. [sunting] Konsep the beauty and the ugly Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan. [sunting] Sejarah penilaian keindahan Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan. keindahan seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan aspak rohani